sedih bila ingat. saya ni betol ke dah tak boleh nak hampir dengan rasa gembira? terlalu sedikit kegembiraan yang nak di kongsi. sedangkan rasa sakit itu terlalu banyak. sayang betol tuhan dengan saya. Dia bagi saya terlalu banyak dugaan. hati saya sudah cukup di duga. tolonglah, kadang-kadang saya rasa cukup tak kuat untuk semua ini.
kadang-kadang saya rasa saya cukup segalanya. dan kadang-kadang tak punya apa-apa. terlalu daif dan lemah banding mereka-mereka di luar sana. saya bukan tak bersyukur. tapi terlalu sabar dengan semua ini buat saya banyak kali jatuh dan luka kiri kanan, hati calar-balar, jiwa parah!. cukup sakit. lebam yang nampak di mata tak apa-apa sangat. tapi bekas yang tertinggal di hati akan amik masa yang lama untuk pulih. dan kadang-kadang takkan pena nak hilang.
apa lah yang saya ada. terlalu banyak angan-angan. impian selalu saja nak tinggi sampai ke bintang. orang-orang sekeliling akan nampak saya sebagai seorang yang matang berfikir. tapi tahu ka mereka saya sedang makan dalam hati. terlalu sensitif untuk berbicara soal diri sendiri. saya pura-pura senyum dengan orang lain bukan sebab saya hipokrit. tapi untuk tutup rasa hati. tak salah kan. saya pun ada perasaan ingin seperti dia, dia dan dia di luar sana.
ingin jalan lenggang-lenggang. senyum-senyum. gelak kuat-kuat. pakai lawa-lawa. makan sedap-sedap. belanja itu ini tanpa fikir siapa-siapa untuk sekat apa yang saya ingin buat. tapi saya tak boleh. saya terlalu banyak berfikir sampai lupa nak tidur. lupa nak buat benda yang terlalu penting untuk diri sendiri. saya tak salah kan sesiapa. sebab saya cukup sayang orang di sekeliling saya. tapi boleh kan kalau ada walau sedikit pengertian dari kamu-kamu semua untuk saya. sedikit pun sudah cukup.
kasihan lah dengan saya ini walau pun tidak pernah ada rasa kasih. saya ingat semuanya. tapi masa saya belum sampai untuk buat itu semua lagi. untuk diri sendiri pun tak mampu. jadi macam mana untuk sempurnakan setiap keinginan mereka-mereka. bila sampai masanya, saya takkan lupa. biar untuk saya yang terakhir asal untuk mereka ada. doakan saja segalanya hampir untuk saya lakukan. amin
tahukah kamu, saya tak suka menulis sebenarnya apabila selalu saja tentang kesedihan saya. tapi saya tiada berteman yang akan ada untuk dengar setiap isi hati saya. sebab itu semuanya tercurah di sini. ingin menghadapnya saat ini tapi saya sangkut oleh jadual yang tiba-tiba padat mendekat.
kadang-kadang saya rasa saya cukup segalanya. dan kadang-kadang tak punya apa-apa. terlalu daif dan lemah banding mereka-mereka di luar sana. saya bukan tak bersyukur. tapi terlalu sabar dengan semua ini buat saya banyak kali jatuh dan luka kiri kanan, hati calar-balar, jiwa parah!. cukup sakit. lebam yang nampak di mata tak apa-apa sangat. tapi bekas yang tertinggal di hati akan amik masa yang lama untuk pulih. dan kadang-kadang takkan pena nak hilang.
apa lah yang saya ada. terlalu banyak angan-angan. impian selalu saja nak tinggi sampai ke bintang. orang-orang sekeliling akan nampak saya sebagai seorang yang matang berfikir. tapi tahu ka mereka saya sedang makan dalam hati. terlalu sensitif untuk berbicara soal diri sendiri. saya pura-pura senyum dengan orang lain bukan sebab saya hipokrit. tapi untuk tutup rasa hati. tak salah kan. saya pun ada perasaan ingin seperti dia, dia dan dia di luar sana.
ingin jalan lenggang-lenggang. senyum-senyum. gelak kuat-kuat. pakai lawa-lawa. makan sedap-sedap. belanja itu ini tanpa fikir siapa-siapa untuk sekat apa yang saya ingin buat. tapi saya tak boleh. saya terlalu banyak berfikir sampai lupa nak tidur. lupa nak buat benda yang terlalu penting untuk diri sendiri. saya tak salah kan sesiapa. sebab saya cukup sayang orang di sekeliling saya. tapi boleh kan kalau ada walau sedikit pengertian dari kamu-kamu semua untuk saya. sedikit pun sudah cukup.
kasihan lah dengan saya ini walau pun tidak pernah ada rasa kasih. saya ingat semuanya. tapi masa saya belum sampai untuk buat itu semua lagi. untuk diri sendiri pun tak mampu. jadi macam mana untuk sempurnakan setiap keinginan mereka-mereka. bila sampai masanya, saya takkan lupa. biar untuk saya yang terakhir asal untuk mereka ada. doakan saja segalanya hampir untuk saya lakukan. amin
tahukah kamu, saya tak suka menulis sebenarnya apabila selalu saja tentang kesedihan saya. tapi saya tiada berteman yang akan ada untuk dengar setiap isi hati saya. sebab itu semuanya tercurah di sini. ingin menghadapnya saat ini tapi saya sangkut oleh jadual yang tiba-tiba padat mendekat.
No comments:
Post a Comment